Minggu, 22 November 2015

Pro dan Kontra Mengenai Gerakan Feminism

Diposting oleh Unknown di 04.13
Seperti yang kita ketahui bahwa gerakan feminism menurut Wikipedia merupakan sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Gerakan ini dilakukan hampir semua wanita diseluruh belahan negara di dunia.
Gerakan feminis dimulai sejak akhir abad ke- 18, namun diakhiri abad ke-20, suara wanita di bidang hukum, khususnya teori hukum, muncul dan berarti. Hukum feminis yang dilandasi sosiologi feminis, filsafat feminis dan sejarah feminis merupakan perluasan perhatian wanita dikemudian hari. Di akhir abad 20, gerakan feminis banyak dipandang sebagai sempalan gerakan Critical Legal Studies, yang pada intinya banyak memberikan kritik terhadap logika hukum yang selama ini digunakan, sifat manipulatif dan ketergantungan hukum terhadap politik, ekonomi, peranan hukum dalam membentuk pola hubungan sosial, dan pembentukan hierarki oleh ketentuan hukum secara tidak mendasar. (Sumber: Wikipedia Indonesia).
Dalam suatu tindakan pastinya tak jauh dari yang namanya Pro dan Kontra. Dalam gerakan feminism ini juga memiliki Pro dan Kontra yang terjadi di masyarakat. Tentunya, para wanita di seluruh dunia pro dengan gerakan feminism ini, alasan secara umum mengapa mereka pro karna dalam program ini hak wanita di seluruh wanita disetarakan dengan hak-hak lelaki agar tidak tertindas.  Dimana wanita dapat melakukan apapun di segala bidang yang setara dengan lelaki. Tetapi 1 hal yang tak dapat di setarakan dari pria dan wanita yaitu kodrat lelaki sebagai pemimpin dari keluarga.
Tetapi pemahaman ini disalahartikan, dimana perempuan dengan terang-terangan merokok di tempat yang umum, kaum wanita pada saat ini malah menggeser peran mutlak seorang lelaki, perempuan yang memandang enteng peran seorang suami, wanita karier yang melupakan kodratnya sebagai istri yang mampu mengurus suami dan anak-anaknya, dimana ada beberapa wanita yang menganggap virginitas bukanlah sesuatu hal yang wajib dipertahankan, dan lain-lain. Apakah ini hasil dari gerakan feminism? Yang harusnya menghasilkan dampak positif dan malah disalahartikan yang juga sangat bertolak belakang dengan norma –norma di Indonesia dan ajaran Islam.
Maka dari hal tersebut munculah kontra dari gerakan feminism ini.  Dimana feminism yang tujuannya sudah diluar batas. Menurut saya, sebetulnya gerakan feminism di dunia dapat ini dibilang telah memenuhi tujuan awalnya yang ingin disetarakan haknya dengan lelaki. Seperti halnya Mary McAlesse sebagai Presiden di Irlandia, Gloria Macapagal-Arroyo sebagai Presiden di Fliphina, di Indonesia Megawati Soekarno putri sebagai Presiden, Tri Rismaharini sebagai Mantan Walikota Surabaya dan masih banyak lagi. Jadi, di zaman sekarang perempuan telah dipercaya untuk memimpin. Hal ini membuktikan bahwa karier dan intelektual wanita telah setara dengan lelaki.
Walaupun wanita dapat membuktikan bahwa mereka telah setara dengan lelaki. Tetapi mengapa masih ada banyak kaum perempuan yang kehilangan haknya? Contohnya masih banyak korban pelecahan seksual yang terjadi pada perempuan, wanita yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya. Sebaiknya kaum feminism lebih fokus dengan masalah tersebut karena masalah itu masih sering terjadi pada perempuan di seluruh dunia. Hanya hal itu yang dibutuhkan wanita dalam gerakan feminism ini.
Pada intinya, feminism bermula dari sebuah kesadaran kaum wanita yang timbul  akibat dari penindasan yang dialami oleh kaum perempuan di dunia. Mulai dari sebuah perjuangan menuntut persamaan hak yang seharusnya wanita dapatkan, yakni di perlakukan sebagaimana kodratnya sebagai seorang wanita.
Dengan adanya gerakan feminism yang juga, maka terhapuskanlah anggapan kita terdahulu bahwa tingkat lelaki lebih tinggi dari wanita tergantikan dengan setaranya kedudukan dari wanita maupun pria. Gerakan ini juga sangat membantu bagi kemajuan wanita di dunia.
Walaupun gerakan feminism sudah berada ditengah-tengah masyarakat, peran kaum perempuan yang cenderung dimarginalkan dalam masyarakat tetapi feminism harus pula mendengarkan kritikan kaum perempuan sendiri maupun kaum laki-laki agar terjadi persamaan hak. Agar tidak menjurumus dalam kebebasan yang tidak memiliki tanggung jawab.

Kita juga sebagai wanita harus kembali pada hakikat feminism itu, bahwa sebenarnya  feminism adalah gerakan wanita untuk menyamakan kedudukan sosial antara perempuan dengan laki-laki, bukan untuk melawan kodrat yang telah di tetapkan. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Bodhia ilmiwaty Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos