Senin, 11 Januari 2016

Globalisasi dan Nasionalisme Dalam Prespektif Politik Demokratisasi di Indonesia

Diposting oleh Unknown di 19.04
Konsep globalisasi dan nasionalisme adalah konsep yang datang dari negara Barat yang kemudian berkembang ke Timur. Konsep globalisasi tersebut muncul pada era runtuhnya Uni Soviet. Globalisasi bisa didefinisikan sebagai “ the exention of social relation over the globe”. Globalisasi telah memunculkan kelompok atau komunitas yang melewati batas wilayah negara dalam bidang budaya, ekonomi, dan juga politik.

Dalam bidang politik dglobalisasi bisa berarti adanya penyerapan atau pengaruh-pengaruh politik atau sistem pemerintahan dari negara-negara lain. Adanya arus globalisasi yang begitu besar menjadikan Indonesia yang oada saat itu sedang mengaklami masa transisi perpolitikan dimana masyarakat Indonesia menginginkan adanya gerakan reformasi, dikarenakan masyarakat sudah jenuh dengan gaya pemerintahan pada masa itu yaitu masa pemerintahan Soeharto. Pada saat itu, munculah gerakan demokrasi di Indonesia dan wacana good governance bagi Indonesia yang menjadi agenda pasca pemerintahan Soeharto.


Pada masa pemerintahannya Soeharto menciptakan rezim otoriter dengan kekuasaan tunggal. Militer menjadi fokus Soeharto pada saat itu, Soeharto begitu menguasai dan mengontrol militer dan juga memberikan banyak kesejahteraan, baik secara personal maupun perlengkapannya. Adanya kelompok oposisi pada masa jabatanya tidak membuat rezim Soeharto turun. Hal ini disebabkan loyalitas dari Soeharto terhadap militer Indonesia. Soeharto juga merupan salah satu pendiri partai Golkar yang menjadi organisasi yang dominan dimasyarakat Indonesia pada saat itu.

Dalam bidang Ekonomi, pada saat itu Indonesia pada tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter hal itu memunculkan protes hingga kebencian pada rezim Soeharto yang sudah 3(tiga) dekade memimpin Indonesia. Singkatnya pada bulan Mei 1998, Demonstrasi besar terjadi di gedung MPR RI, mahasiswa dan pelajar mendominasi demonstran. Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Soeharto secara resmi turun dari jabatanya dan digantikan oleh wakil presiden yaitu Habibie. Sejak itu, partai-partai lain mulai bermunculan sebagai wadah mereka untuk hidup demokrasi.

Konsep demokrasi sendiri tidak mudah didefinisikan, hany ada beberapi pemimpin elit yang mulai mengaplikasikan konsep demokrasi tersebut. Samuel Hantintong sendiri mengatakan tidak adanya kesiapan kelembagaan politik, maka partisipasi dalam mewujudkan demokrasi tidak akan berhasil. Demokrasi diartikan sebagai pemikiran untuk perkembangan dan kesejahteraan suatu negara.

Dampak positif dari demokratisasi yaitu warga sipil ikut berpartisipasi dan mengeluarkan ide-idenya dalam setiap kenbijakan pemerintah. Negara akan lepas dari otoriter suatu pmimpin yang hegemon. Jika demokrasi dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis, maka akan ada respon dari masyarakat yang positif. Hal itu juga akan menimbulkan rasa nasionalisme terhadap suatu bangsa karena masyarakat bisa ikut dalam perkembangan negaranya.

Sedangkan dampak negatif dari demokratisasi, dimana globalisasi yang membawa demokrasi menjadikan masyarakat menjadi masyrakat yang individualisme. Adanya kesenjangan sosial dan ekonomi yang mebuat ketidakpedulian terhadap sesama. Munculnya demonstran yang menyuarakan demokrasi yang semakin berani, mengakibatkan perilaku anarkis yang mengatasnamakan demokrasi.

Dampak globalisasi tersebut tidak dapat kita hindari. Ada hal positif yang kita bisa ambil, dan menghindari dampak negatif. Perlunya rasa kebersmaan atau persatuan menjadi dasar agar demokrasi dapat diaplikasikan dengan baik.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Bodhia ilmiwaty Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos